Home     Dentistry     Computer     Business     Download Center     My Software

Trik Merubah Icon Folder

Setiap anda membuka windows explorer tentu anda akan melihat map warna kuning. (Gambar 1) Mungkin anda bosen melihatnya dan membutuhkan variasi. Sebenarnya icon tersebut bisa anda ganti sesuai dengan keinginan anda. Anda hanya membutuhkan file gambar dengan berformat .ICO atau .BMP dan .Exe atau .DLL. Jika anda sudah memilikinya sebaiknya anda simpan pada folder yang ingin anda ganti. Sekarang, bagaimana cara merubahnya ?

Windows XP

Pada Windows XP telah disediakan fasilitas untuk merubahnya, caranya sebagai berikut :

  1. Bukalah Windows Explorer
  2. Pilih folder yang ingin anda ganti gambar iconnya
  3. Klik tombol kanan mouse dan pilih properties
  4. Pada tab customize di paling bawah ada fasilitas Change Icon (Gambar 2)
  5. ketik atau browse file gambar icon yang anda inginkan, misalnya

%SystemRoot%\system32\SHELL32.dll

tekan enter maka akan muncul beberapa gambar icon, pilih sesuai dengan keinginan anda dengan klik dua kali tombol kiri mouse pada icon tersebut. (Gambar 3)

  1. klik OK

Bila anda ingin mengembalikan ke icon semula (Map Kuning) maka lakukan langkah 1 sampai 4 dan klik Restore defaults kemudian klik OK

Windows 9x / Me

Pada Windows versi ini tidak tersedia fasilitas untuk merubahnya seperti pada Windows XP, jadi langkah-langkah untuk merubahnya sebagai berikut :

  1. Bukalah Windows Explorer
  2. Pilih dan buka folder yang ingin anda ganti gambar iconnya. Kemudian didalam folder tersebut klik tombol kanan mouse à new à text document
  3. Ganti nama file New Text Document.txt menjadi DESKTOP.INI.

Bila yang terlihat hanya New Text Document maka ada 2 alternatif cara yang harus dilakukan terlebih dahulu :

· Buka folder option dari control panel atau klik Tools pada toolbars (bagian atas windows explorer), pilih Tab View dan disable Hide file extensions for known file types. Klik OK (Gambar 4)

· langkah terakhir trik ini harus Save As kemudian beri nama DESKTOP.INI

  1. klik dua kali file tersebut, maka akan terbuka editor NOTEPAD.
  2. Ketik sesuai format berikut :

[.ShellClassInfo]

IconFile=[drive:\][path\][filename]

IconIndex=0

Iconfile menunjukkan dimana letak gambar yang anda pilih untuk merubah gambar icon folder. Sedangkan IconIndex bila Iconfile ber-extension DLL, EXE yang didalamnya terdapat lebih dari satu gambar icon yang berurutan dari kiri atas ke bawah, index ini mulai dari angka 0 (nol)

Contoh :

[.ShellClassInfo]

IconFile=e:\icon\backup.ico

IconIndex=0

Atau

[.ShellClassInfo]

IconFile=c:\shell32.dll

IconIndex=162

  1. Pada menu option pilih File à Save(atau seperti yang dijelaskan pada point 3)
  2. Close program NOTEPAD
  3. Klik kanan tombol mouse pada folder tersebut, pilih properties dan aktifkan pilihan enable thumbnail view. Klik OK (gambar 5)
  4. Pada Windows Explorer dan tekan F5 untuk refresh.

Sekarang jika anda membuka Windows Explorer maka icon map kuning telah diganti dengan icon-icon pilihan anda.(gambar 6) Selamat mencoba!!

Selamatkan Data Pada CD tergores

Pada masa sekarang ini media penyimpanan data yang paling aman, tahan lama, kapasitas besar dan murah adalah CD (Compact Disc) dan DVD. Dengan harga Drive CD-Writer 52x sudah dibilang relatif murah yang hampir menjadi syarat mutlak bagi kelengkapan sebuah PC. Dipasaran dijual berbagai macam merk dan bahan CD-R / CD-RW dengan kualitas dan harga yang beragam.

Kualitas CD kadang ditentukan oleh harga yang mahal . Walaupun harganya mahal namun bila perlakuan anda terhadap CD tersebut tidak semestinya, tentu hal ini sia - sia. Terlepas dari hal itu apapun CD yang anda miliki, punya peluang untuk tergores, berjamur, patah, dan lain sebagainya.

Sekarang bagaimana bila CD yang kita miliki beserta data, file - file penting di dalamnya tidak dapat dibaca karena tergores, berjamur, dll. Pada kesempatan kali ini penulis hanya akan mengutamakan trik untuk menyelamatkan data pada CD tergores.

Banyak software-software penyelamat data, yang free atau shareware diantaranya seperti CD Check dari http://elpros.si/CDCheck/, Badcopy Pro dari http://www.jufsoft.com, dan CD Data Rescue dari http://www.naltech.com. Sehebat apapun software tersebut tetap saja tergantung pada kualitas hardware. Hardware yang sangat berperan dalam penyelamatan data pada CD adalah CD-ROM / CD-RW / DVD-ROM Drive. Semakin baik kualitas error corection CD-ROM drive tersebut maka semakin besar peluang terselamatkannya data dari CD. Di pasaran CD-ROM drive dijual dengan harga yang bervariasi. Biasanya harga tidak pernah menipu, harga yang tinggi memiliki kualitas terbaik dan pilihan serta idaman banyak orang, namun tidak ada salahnya anda menanyakan kepada penjual tersebut atau mencari informasi test beberapa CD-ROM drive dari majalah atau tabloid mengenai komputer, cd-rom mana yang memiliki error correction terbaik itulah yang anda pilih. Dalam penyelamatan data selain fitur error correction, tips yang dianjurkan oleh penulis CD-ROM tersebut memiliki fitur Multispeed, dengan maksud agar kecepatan maksimal CD-ROM bisa diatur secara manual dengan bantuan software seperti Nero DriveSpeed yang bisa di download secara gratis dari http://www.nero.com atau Http://www.cdspeed2000.com. pengaturan kecepatan maksimal secara manual ini hanya mengoptimalkan kemampuan baca CD-ROM.

Secara default kecepatan CD-ROM akan berkurang secara otomatis ketika membaca data pada cd yang tergores atau yang kurang baik dan akan bertambah setelah goresan tersebut terlewati. Baik tidaknya pengaturan kecepatan otomatis ini tergantung dari firmware CD-ROM tersebut, oleh karena itu update-lah CDROM anda dengan firmware terbaru. Namun pengalaman penulis, CD-ROM yang memiliki error correction baik dan firmware terbaru kadang masih belum sanggup menangani goresan pada keping CD yang sudah benar-benar cacat akibat goresan, namun dengan menurunkan kecepatan maksimal CD-ROM pada kecepatan terendah (misal 4x atau 8x) hal ini kadang dapat diatasi, karena CDROM tersebut dengan kecapetan konstan tidak otomatis naik turun.

Selain CD-ROM Drive, hardware lain yang berperan adalah kepingan CD itu sendiri. Untuk Mengetahui tidak terbacanya data tersebut akibat kegagalan proses burning atau karena kerusakan fisik, bisa dilihat dari keping CD tersebut apakah ada kotoran / goresan atau tidak, bila tidak ada maka kemungkinan besar akibat kegagalan pada saat burning. Oleh karena itu setiap anda melakukan burning lebih baik diakhiri dengan verifikasi data (gambar 5) atau dengan software Nero CD Speed (gambar 1), yang juga bisa di download secara gratis dari http://www.nero.com atau http://www.cdspeed2000.com atau keduanya akan terinstall secara otomatis bila anda menginstall software Nero Burning ROM.


Gambar 1

Gambar 5. Hasil Scandisc Sebelum (kiri) dan Sesudah (kanan) dipoles

Sekarang bagaimana menyelamatkan data pada CD yang tergores? Lihat secara fisik keping CD tersebut pastikan tidak ada kotoran pada permukaan bawahnya (bagian sensitif, yang dibaca oleh optik CD-ROM). Bila ada kotoran atau goresan ringan bersihkan dengan cairan pembersih khusus keping CD, yang dijual dipasaran dalam kemasan botol kaleng. Bila hal ini telah dilakukan dan kotoran serta goresan berkurang atau hilang, maka sudah dipastikan semua data dalam CD tersebut bisa diselamatkan 98%, 1% nya tergantung kualitas penulisan data tersebut ke CD dan 1% lagi kualitas error correction CD-ROM drive.

Gambar 2

Bagaimana bila goresan tersebut masih ada? untuk melakukannya sangat diperlukan keterampilan, ketekunan, pengalaman dan beberapa peralatan serta bahan khusus. Alat tersebut adalah yang biasa dipakai untuk poles mobil, berupa kain poles yang diputar oleh bor. Serta bahan yang dipakai adalah pasta untuk memoles mobil terutama yang baik dalam menghilangkan goresan (scratch) (gambar 2). Namun jangan khawatir, anda tidak perlu berlatih berbulan – bulan. Anda cukup berlatih dengan mengorbankan 1 CD yang sengaja digores.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu :

  1. Backup seluruh data dalam CD yang masih terbaca dengan baik ke harddisk sebelum dipoles.
  2. Bersihkan optik CDROM dengan cd dan cairan pembersihnya jika diperlukan.
  3. Saat memoles cd tidak menekan kain poles secara berlebihan.
  4. Hindari memoles pada 1 lokasi, poles seluruh permukaan cd secara merata, agar tidak terbentuk cekungan.
  5. Usahakan permukaan yang dipoles selalu basah oleh bahan poles, lakukan secara intermittent (sebentar-sebentar) dengan maksud bahan tidak menguap karena panas dari gesekan antara kain poles dengan permukaan CD.
  6. Setelah goresan berkurang coba copy data-data yang tidak terbaca tadi ke hardisk.
  7. Setelah semua data-data terselamatkan, cek data-data tersebut dari file corrupt dengan membuka data-data tersebut. Bila OK,segera Backup ke cd yang baru.
  8. CD yang sudah dipoles jangan dibiarkan terlalu lama tidak dibackup, karena permukaan cd semakin tipis dan lebih mudah berjamur, atau bila tergores-gores lagi, kecil kemungkinan data akan terselamatkan.

Selamat Mencoba, Semoga Artikel ini Bisa menjadi salah satu solusi menyelamatkan data

Penulis : Irfan Qadarusman / http://iq-man.blogspot.com

Membuat sendiri Watercooling Block

Membuat Sendiri Watercooling Block
Pendingin Prosesor Komputer dengan Air


Segera :-)
Maaf Belum Jadi :-P

Mengaktifkan Live Scrolling Pada Ms Word




Permasalahan yang timbul pada saat menaikkan atau menurunkan scroll bar, layar dokumen diam, dengan kata lain tidak naik atau turun ke halaman selanjutnya atau dapat dikatakan tidak up to date. Terlebih lagi bila mouse yang kita pakai tanpa scroll.

Scroll Bar digunakan untuk melihat halaman sebelum atau halaman selanjutnya suatu dokumen atau menggulung layar ke atas atau ke bawah. Dengan cara menggeser scroll bar ke atas atau ke bawah. Dapat pula dengan memutar roda scroll pada mouse.


Hal ini terjadi pada program Ms Word versi lawas seperti Ms. Word 97. Sehingga kita tidak bisa mengetahui apakah tulisan yang kita cari atau seberapa jauh kita menggulung layar kita tidak ketahui.


Cara mengatasinya dengan mengubah setting pada registry windows. Ikuti langkah berikut :


  1. Buka Registry Editor, lewat start - run – ketik
    regedit.

  2. Ms Word 97 dan 2000 :

    - Cari alamat registry berikut:

HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Office\8.0\Word\ Option
- Edit atau Buat
New KeyString
, ketik LiveScrolling, isi dengan nilai 1.

3. Ms Word 2002 / XP:

-Cari alamat registry berikut:

HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Office\10.0\Word\ Option

-Edit atau Buat New Key DWORD, ketik NoLiveScrolling, isi dengan nilai 0.

  1. Load atau Restart program Ms. Word, buka dokumen anda dan lihat perubahannya.


Penulis : Irfan Qadarusman,skg

Artikel Ini telah dimuat pada Tabloid PCPlus

Merubah Directory Spool Printer

Semakin banyak halaman atau gambar dengan resolusi dan kualitas foto yang baik akan membuat komputer semakin lama untuk memulai pencetakan. Hal ini sebagai akibat dari setting default yang membuat informasi dahulu pada directory tertentu pada hardisk yang nantinya akan dikirim ke printer untuk di cetak pada kertas.

Setting ini bisa anda lihat pada Control Panel > Printer and Faxes > Printer Properties > Advanced. Keuntungan dari setting ini proses pencetakan akan lebih cepat selesai daripada komputer langsung mengirim infomasi pada printer. Kekurangannya apabila drive C pada hardisk anda penuh, hal ini akan memperlama mulainya proses pencetakan, atau bahkan gagal akibat hardisk penuh. Solusinya yaitu dengan merubah directory default spool printer ke drive atau harddisk yang lain yang besar freespace nya. Bahkan dengan trik ini bila anda memiliki 2 hardisk, lebih baik menggunakan hardisk ke-2, agar sedikit lebih cepat walaupun tidak signifikan.

Seberapa besar kapasitas yang dibutuhkan, anda bisa melihatnya pada control panel > printer and faxes > open printer anda. Lihat gambar 1

Caranya :

  1. Buka Registry Editor. Start > Run kemudian ketik “regedit” dan OK
  2. Buka alamat registry HKEY_LOCAL_MACHINE > SYSTEM > CurrentControlSet > Control > Print > Printers
  3. Edit String “DefaultSpoolDirectory”, ganti “C:\WINDOWS\System32\spool\PRINTERS” ke directory yang anda tentukan. Misalnya “E:\Spool”. Lihat gambar 2

Penulis : Irfan Qadarusman, skg
Artikel Ini telah dimuat pada Tabloid PCPlus

DVD / VCD sebagai Media Alternatif dalam Presentasi

Pernahkah anda kesulitan ingin mempresentasikan makalah, materi, atau produk anda dengan powerpoint karena tidak ada komputer / notebook ? Mungkin anda telah bersusah payah membuat bahan presentasi dengan powerpoint, tetapi tidak bisa ditampilkan karena tidak ada komputer / notebook atau infocus / proyektor.

Untuk dapat menampilkan bahan presentasi dengan powerpoint, minimal membutuhkan komputer / notebook, dan infocus. Keduanya mutlak dan sangat jarang disediakan ditempat kerja, kantor, atau sekolah. Hal ini disebabkan oleh karena masih mahalnya hardware tersebut. Tetapi TV dan VCD / DVD player lebih sering kita jumpai ditempat-tempat kerja, kantor atau sekolah. Sekarang, pernahkah terpikirkan untuk mempresentasikan pada sebuah TV dengan VCD / DVD player ?

Merubah presentasi powerpoint menjadi VCD / DVD bisa dilakukan dengan salah satu trik berikut ini, namun perlu diketahui semua trik - trik ini memiliki kekurangan dan kelebihan jadi pilih yang sesuai dengan kemampuan anda :

Pertama, dengan bantuan VCR / Camera Video. Trik yang ini tentu memerlukan modal yang sangat besar, memang kualitas bagus. Anda cukup mengarahkan camera tersebut tepat pada monitor dan menghubungkan kabel audio dengan line out dari speaker agar kualitas suara lebih baik, kemudian diedit dan dikonvert menjadi DVD / VCD.

Kedua, menggunakan software screen recording seperti Camtasia Studio dari TechSmith, cara ini lebih hemat dari cara yang pertama. Software ini merekam semua aktivitas yang ditampilkan pada layar monitor, gerakan cursor mouse hingga sound effect. Caranya cukup mudah seperti menggunakan trik kamera video. Anda dapat mendownload sofware ini versi trial-nya pada http://www.techsmith.com/download/ studiofreetrial1.asp. Setelah itu hasil rekamannya diedit dan dikovert menjadi DVD / VCD dengan sofware pembakar seperti Nero.

Ketiga, menampilkan dalam bentuk VCD / Picture Slide Show. Bentuknya hanya sebatas menampilkan gambar-gambar, seperti presentasi dengan slide proyektor. Keuntungannya pemprosesannya sederhana, mudah, cepat dan gratis. Kekurangan trik ini adalah animasi dan suara yang anda dibuat pada powerpoint hilang, tidak ada efek-efek animasi yang ditampilkan, serta suara – suara efek animasi pun hilang,.

Cara trik ini sebagai berikut:

1.Buka file powerpoint (.PPT, .PPS, dll) yang ingin anda inginkan.

2.Kemudian simpan file tersebut dalam format pictures (.BMP, .JPG, .TIFF, .GIF, .PNG, atau .WMF). Dengan cara klik File à Save As à pilih Save as type dengan salah satu format picture, misalnya .BMP. tekan Enter atau klik Save. (sebaiknya disimpan dalam satu folder baru, misal Image)

3.pilih Every Slide untuk menyimpan semua slide dalam format .BMP.

4.kemudian akan muncul informasi dimana slide-slide tersebut telah disimpan. Klik OK atau tekan Enter.

5.Buat file-file tersebut menjadi VCD dengan software pembakar seperti Nero Burning ROM.

6.buat New Compilation à Video CD à klik New. Drag file- file bmp tadi ke vcd compilation. .Kemudian klik Burning Compilation à Burn.

Pada trik ini sebaiknya menggunakan format .TIFF atau .BMP agar kualitas gambar baik tanpa kompresi, dan lagi pula nantinya akan disimpan pada media CD yang kapasitasnya cukup besar (650MB), kira-kira dapat memuat 300 slide.Dengan demikian sebenarnya bisa dibuat format DVD pada keping CD agar kualitasnya lebih tajam, tidak buram.

Trik ini pun bisa diberikan sound effect atau music pengiring, setelah langkah 4 dilakukan langsung gambar-gambar tersebut diedit dengan Windows Movie Maker. Import (Crtl+I) gambar-gambar slide tadi serta sound effect koleksi anda. dan drag silde secara berurutan ke kotak-kotak StoryBoard dibawah. Kemudian rubah storyboard menjadi timeline dengan menekan icon timeline pada pojok kiri atas dari storyboard. Lalu drag file sound effect pada bar bagian suara (dibawah timeline), atau bisa juga anda rekam suara anda untuk menjelaskan silde tersebut dangan menekan icon mic. Atur waktu tayang tiap slide, sesuaikan dengan suara atau narasi anda. Setelah selesai simapan dalam format video dengan mengklik Save Movie (Ctrl+M), pilih High Quality, atau other dan pilih DV-AVI NTSC. Buat dan konver dalam VCD dengan software pembakar seperti langkah 6.


Keempat, dengan bantuan Software PowerPoint to DVD. Trik yang keempat ini sangat mudah namun mahal, memang kualitas bagus dan proses cepat. Ada beberapa software yang kita bisa cari dengan search engine dan di download versi trialnya. Salah satunya PowerPoint DVD Maker Ver1.5. Bisa anda download freetrialnya pada http://www.topshareware.com/PowerPoint-DVD-Maker-download-14502.htm, software ini bersifat shareware, harganya $149 atau Rp1.415.500,- bila kurs dolar Rp 9500,-. Dan selain itu memerlukan hardware DVDRW. Mudah dalam pengoperasiannya karena anda cukup mengikuti dalam 3 langkah mudah, dokumen powerpoint anda sudah jadi dalam bentuk DVD. Langkah pertama masukkan file-file dokumen PowerPoint (.Ptt), kedua membuat main menu hanya dengan memilih template yang telah disediakan, dan terakhir pilih DVDRW serta klik tombol Make DVD. Cukup mudah bukan? .

Dari ke empat cara ini memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi sebaikkanya pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anda. Semoga tulisan ini bisa menjadi solusi lain dalam prsentasi dan selamat mencoba!


Penulis : Irfan Qadarusman,skg
Artikel Ini telah dimuat pada Tabloid PCPlus


Dual Power Supply

Trik Menambah Daya Power Supply Komputer

Kebutuhan para pengguna komputer saat ini makin meningkat, sejalan dengan perkembangan software-software yang rakus akan besarnya memori, yang memerlukan prosesor yang kencang untuk pengoperasiannya. Perangkat-perangkat keras terkini seperti dengan prosesor diatas 2 Ghz, CD-Rom atau DVD-Rom, CD-Rewriter atau DVD-Rewriter, hardisk 40Gb atau lebih, memori 256Mb atau lebih, VGA card, modem internal, dan perangkat-perangkat lainnya yang menunjang aktivitas anda, memerlukan daya yang cukup. Pada jaman sekarang bila anda mengikuti perkembangan hardware (perangkat keras) , komputer dengan PSU (Powersupply) 350Watt adalah syarat minimal untuk menunjang kebutuhan dengan perangkat-perangkat diatas, jika tidak maka komputer anda akan hank atau tidak berjalan dengan semestinya. Tanda-tanda komputer bila kekurangan daya biasanya terjadi “hank” atau merestart sendiri atau suara yang keluar dari soudcard pecah .

Bila hal ini terjadi pada anda maka perlu melihat kembali berapa besar PSU anda bila dibawah 300 Watt maka anda perlu meng-Upgrade dengan yang lebih tinggi, tentu saja anda harus mengeluarkan minimal uang sekitar Rp 300 ribu untuk membeli PSU yang berdaya 400 Watt, dan PSU tersebut masih langka dipasaran.

Bagi anda yang memiliki dana yang terbatas maka anda bisa menggunakan trik berikut. Anda tidak perlu susah-susah mencari PSU berdaya besar tersebut, anda hanya perlu 2 buah PSU, satu yang telah anda miliki sebagai MASTER PSU dan satu lagi PSU dengan daya 200-250 watt sebagai SLAVE bila anda belum punya harus membeli yang 2nd saja dengan harga dipasaran berkisar Rp 80 ribu. Tipe kedua PSU harus sama yaitu bila PSU bertipe ATX maka yang keduapun harus ATX. Hati-hati ketika membeli PSU 2nd anda harus mencobanya dengan cara menghubungkan kabel 14 dan 15 dengan pinset atau sepotong timah, bila kipas PSU berputar dan tidak ada bunyi berdenging pada komponennya (suaranya berbeda dengan putaran kipas) maka PSU tersebut dalam keadaan baik.

Sekarang anda telah memiliki 2 buah PSU dengan daya sebesar jumlah dari kedua daya PSU tersebut. misalkan MASTER PSU 300 watt dan SLAVE PSU 200 watt maka total 550 watt.

Sekarang kabel output dari kedua PSU dengan nomor pin yang sama dihubungkan secara paralel, misal untuk kabel nomor 14 dan 15 dari masing-masing kedua PSU dihubungkan paralel seperti gambar berikut ini, dan begitupun pada seluruh kabel yang lain.

Anda tidak perlu menghubungkan seluruh kabel dengan warna atau output yang sama, misalnya kabel nomor 13,15,16,17,dst sebagai COM atau GROUND cukup menghubungkan salah satu kabel saja dari SLAVE PSU ke MASTER PSU. Kabel nomor 14 dan 15 mutlak harus terhubung

Hati-hati !!! bila tertukar maka salah satu atau kedua PSU anda akan rusak.

Warna kabel setiap PSU ada kemungkinan berbeda dari gambar tersebut, oleh karena itu sesuaikan dengan PSU yang anda miliki, biasanya pada body PSU terdapat stiker petunjuk tentang warna kabel-kabel tersebut.

Sebagai Catatan bahwa trik ini tidak hanya untuk 2 buah PSU saja, melainkan lebih dari dua buah PSU

Penulis : Irfan Qadarusman
nb: Artikel ini telah dimuat pada Tabloid PCplus


Teori dan biomekanik preparasi pasak



Keith D. DeSort, M.A., D.D.S.
The Journal of Prosthetic Dentistry
February 1983 Volume 49 Number 2



Kegunaan gigi yang telah dirawat endodontik merupakan hal yang penting dalam rehabilitasi oral. Beberapa macam sistem pasak telah digunakan untuk memperkuatkan gigi-gigi ini. Artikel ini membahas : aspek tertentu dari diagnosis yang berhubungan dengan gigi yang telah dirawat endodontik, kriteria desain pasak, kategorisasi sistem pasak dan mengulas mengenai keuntungan dan kerugiannya.


DIAGNOSIS

Diagnosis dan rencana perawatan yang teliti harus dipertimbangkan dalam setiap usaha restorasi. Berikut ini adalah pertimbangan yang dapat membantu dalam menentukan kemungkinan perawatan untuk gigi-geligi yang rusak : banyaknya sisa mahkota yang tersisa, ada atau tidak karies subgingival, keadaan jaringan periodontal, kualitas dan kuantitas tulang alveolar yang mendukung, morfologi akar, hubungan rahang atas dan bawah, kebiasaan oklusal pasien (bruxism), dan kebutuhan untuk mempertahankan gigi yang bersangkutan.
Pemeriksaan radiografi harus dapat memberikan petunjuk tambahan mengenai hasil perawatan. Semua saluran akar harus diisi dan sepenuhnya tertutup baik oleh bahan pengisi saluran akar. Selain itu, sisa-sisa gambaran radiolusen (arrested rarefaction) harus hilang setelah 6 bulan sampai dengan 2 tahun.
Secara klinis kualitas terapi endodontik bergantung pada tidak adanya sakit saat perkusi, tidak ada saluran fistel, tidak ada gejala inflamasi akut atau pembengkakan. Dapat juga dilakukan transiluminasi gigi dengan sinar yang kuat untuk mendeteksi keretakan yang mungkin terjadi pada akar atau setiap daerah lain dari struktur akar yang dapat menggagalkan perawatan nantinya.


KRITERIA DESAIN

Semua sistem pasak, baik pasak buatan pabrik (pasak jadi) atau pasak yang dibuat sendiri oleh dokter gigi (pasak individual) harus sedapat mungkin memenuhi prinsip-prinsip desain sebagai berikut :
1. Pasak harus dibuat sepanjang mungkin
2. Dinding-dinding pasak harus se-sejajar mungkin
3. Bentuk pasak mengikuti bentuk saluran akar
4. Pasak harus terletak sesuai dengan sumbu panjang akar meskipun bagian inti pasak dapat menyimpang ke arah lain untuk kepentingan estetik
5. Pemakaian prinsip ferulle
6. Penggunaan bentuk-bentuk antirotasi seperti grooves, pins atau bentuk kunci (keyways).
7. Hindarkan garis sudut tajam yang akan memulai garis fraktur di dalam akar pada waktu gigi mendapatkan daya
8. Sebaiknya dipisahkan pasak inti dan mahkota
9. Buat dudukan oklusal atau kontrabevel pada bagian inti untuk mencegah wedging action dan kemungkinan fraktur akar pada waktu gigi terkena daya oklusal
10. Buat saluran vent pada pasak untuk menyalurkan tekanan hidrostatik yang terjadi saat penyemenan
Kornfeld menyatakan bahwa pasak yang dipasang pada saluran akar setelah perawatan endodontik adalah pilihan yang baik karena dapat mencegah fraktur akar pada batas gusi. Sebagian besar fraktur akar pada gigi yang telah dirawat endodontik tanpa diberi pasak, terjadi pada batas gusi karena akar yang didukung oleh tulang dapat menahan daya yang mengenai mahkota. Integritas mahkota-akar lebih baik bila pasak digunakan.
Panjang Pasak
Panjang pasak penting karena potensi fraktur juga ada pada gigi yang sudah diberi pasak. Lengan pengungkit dapat terbentuk dari aspek oklusal gigi sampai puncak tulang alveolar (fulkrum) dan meluas sampai apeks dari pasak di dalam akar (Gambar 1 dan 2). Suatu ilustrasi analogi mengenai potensial fraktur yang lebih besar pada pasak pendek dibandingkan pasak panjang juga diperlihatkan.
Panjang pasak yang ideal sudah banyak dibicarakan. Goldrich menyarankan bahwa panjang pasak sebaiknya sama panjang dengan mahkota klinis gigi yang direstorasi. Cooper menuliskan bahwa panjang pasak maksimal yang ideal sering sukar dicapai. Kantorowicz menyarankan bahwa panjang pasak sebaiknya paling sedikit sama dengan panjang mahkota yang sedang direstorasi, tapi bila hal ini tidak memungkinkan, maka panjang pasak harus diperpanjang sampai dengan 5 mm dari ujung apeks. Shillingburg dkk. menyarankan bahwa panjang pasak harus dibuat sedemikian rupa sehingga meninggalkan minimal 3 mm dari bahan pengisi saluran akar pada apeks untuk mempertahankan integritas penutupan saluran akar. Perel dan Muroff menyatakan bahwa pasak harus cukup panjang untuk mencegah terjadinya stres internal yang berlebihan pada akar dan panjangnya harus paling sedikit setengah panjang akar yang didukung oleh tulang alveolar. Penulis lebih suka meninggalkan paling sedikit 3 - 5 mm dari bahan pengisi saluran akar dan memperpanjang pasak sampai paling sedikit setengah panjang akar yang didukung tulang alveolar bila memungkinkan.

Konfigurasi Pasak
Panjang pasak bukanlah satu-satunya faktor utama yang dipertimbangkan dalam mendesain restorasi. Pada suatu studi perbandingan mengenai pengaruh panjang, diameter, dan bentuk pasak terhadap kekuatan tarik, Johnson dkk. menemukan bahwa pasak dengan dinding sejajar bergurat-gurat mempunyai retensi 4½ kali lebih besar dibandingkan pasak berbentuk kerucut. Penelitian ini juga menemukan bahwa penambahan pada panjang atau diameter pasak hanya akan meningkatkan retensi sebesar 30% sampai 40%.
Efek Ferrule
Ferrule dapat didefinisikan sebagai suatu cincin logam atau topi yang diletakkan di sekitar ujung suatu alat, kaleng, dll., untuk menambah kekuatan. Efek ini digunakan pada preparasi pasak dalam bentuk kontrabevel melingkari gigi (circumferential contrabevel). Kontrabevel ini menguatkan aspek koronal dari preparasi pasak, menghasilkan suatu dudukan oklusal, dan bertindak sebagai bentuk antirotasi (Gambar 3). Efek ini juga digunakan bila tidak ada atau sedikit saja sisa mahkota klinis dengan jalan membuat kontrabevel yang luas pada permukaan akar, dengan batas akhir preparasi mahkota lebih apikal daripada unit pasak dan inti. Suatu analogi menunjukkan aksi dari ferrule (Gambar 4 dan 5).


SISTEM PENGUATAN AKAR (ROOT REINFORCEMENT SYSTEM)
Tabel pada hal. 9 menunjukkan bagaimana berbagai sistem penguatan akar (root reinforcement system) yang berbeda yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama : sistem pasak cor (cast post systems), sistem pasak berulir (threaded post systems), dan sistem pin dan pasak (pin and post systems).
Selain inti pasak konvensional (pasak cor), semua sistem adalah sistem pasak setengah jadi, dan mempunyai beberapa keuntungan. Sistem ini merupakan metode yang sederhana dan efisien untuk memperkuat akar yang dapat digunakan pada gigi anterior dan posterior dengan cara langsung atau tidak langsung. Sistem ini distandarisasi dengan bentuk kerucut terkontrol untuk memungkinkan adaptasi yang baik antara akar dan pasak.
Sistem ini mempunyai dua kerugian utama : (1) struktur koronal gigi yang berlebihan harus dibuang mengikuti petunjuk pabrik dan (2) akar dirancang untuk menerima pasak dan bukannya pasak yang dirancang untuk menyesuaikan dengan bentuk akar. Pada banyak kasus pasak berdinding sejajar dipasang pada akar yang mengkerucut, sehingga mengakibatkan pecahnya akar dan perforasi akar pada ujung apikal pasak.



Keuntungan Sistem Pasak Cor (Cast Post Systems)

Sistem ini dibuat sesuai dengan bentuk akar, dapat menghasilkan panjang pasak yang maksimal, dapat diadaptasikan pada saluran akar yang besar dan tidak beraturan, memelihara struktur koronal gigi, dan dapat dipakai di dalam saluran divergen dalam bentuk dua pasak terpisah. Pada banyak kasus dibuat pasak mengkerucut di dalam saluran akar mengkerucut, yang akan menghasilkan stres lateral yang sangat kecil terhadap akar.
Kerugian Sistem Pasak Cor
Dengan sistem ini cukup sulit untuk mencapai pasak yang berdinding sejajar, sehingga retensi akan berkurang. Sistem ini memerlukan waktu perawatan dan prosedur laboratorium yang lebih lama dan membutuhkan lebih dari satu kali kunjungan untuk menyelesaikan pembuatan pasak.
Keuntungan Sistem Pin Dan Pasak (Pin And Post Systems)
Tersedianya berbagai ukuran dari sistem pin ini memungkinkan sistem ini digunakan pada gigi anterior dan posterior. Sistem ini menghasilkan retensi yang baik akibat adanya pin - pin tambahan bersama dengan pasak berdinding sejajar bergurat-gurat. Pasak yang menggunakan sistem ini mempunyai saluran vertical / vent untuk mengalirkan tekanan hidrostatik yang terjadi pada saat penyemenan.
Kerugian Sistem Pin Dan Pasak
Agar sistem ini efektif, gigi harus mempunyai ketebalan struktur sisa yang cukup untuk insersi pin tambahan. Sistem ini juga memerlukan pembuangan struktur koronal gigi yang ada. Seperti pada setiap sistem pasak cor, terdapat kemungkinan ketidaktepatan yang disebabkan oleh prosedur pengecoran.
Keuntungan Sistem Pasak Berulir (Threaded Post Systems)
Sistem ini mempunyai retensi yang baik, terutama pada akar pendek. Besarnya retensi pada sistem ini berhubungan dengan elastisitas dentin dan semen. Elastisitas dentin diperlukan pada waktu insersi pertama dari pasak dan pasak berulir tersebut disekrupkan ke dalam akar setelah dilapisi dengan suatu lapisan semen tipis. Sistem ini memerlukan hanya satu kali kunjungan untuk penempatan pasak dan inti.
Kerugian Sistem Pasak Berulir
Dikarenakan akar ditekan untuk menerima pasak berulir, suatu jalinan garis-garis tajam spiral yang terbentuk akan meningkatkan potensi fraktur akar apabila gigi terkena stres. Sistem ini memerlukan pemilihan ukuran pasak yang hati-hati dalam hubungannya dengan ukuran akar. Pasak harus dipasang dengan tekanan minimal untuk mencegah fraktur gigi dan sulit digunakan pada gigi posterior. Kelemahan lain pada sistem ini adalah tidak ada vent untuk mengalirkan tekanan hidrostatik yang terjadi pada saat penyemenan.


KESIMPULAN
Adalah tidak mungkin untuk memberikan pernyataan bahwa salah satu sistem yang telah disebutkan di atas adalah yang terbaik, karena semuanya bergantung pada situasi dan kondisi. Pada semua sistem dianjurkan untuk meninggalkan minimal 3 sampai 5 mm dari bahan pengisi saluran akar untuk memelihara integritas penutupan apikal. Dari sudut pandang retensi, pasak yang berdinding sejajar mempunyai retensi yang lebih besar dibandingkan pasak mengkerucut, tetapi karena pasak berdinding sejajar dipasang dalam akar yang mengkerucut, maka diperlukan kehati-hatian pada saat pemasangan. Pada semua gigi, panjang pasak adalah penting karena berhubungan langsung dengan besarnya dukungan yang diberikan oleh pasak dan ketahanannya terhadap fraktur akar.


SISTEM PENGUATAN AKAR
(ROOT REINFORCEMENT SYSTEM)

SISTEM PASAK COR
1. Dowel core
2. Endopost (Kerr, Division of Sybron, Romulus, Mich. )
3. CI kit (Parkell,Farmingdale, N.Y)
4. Getz post (Teledyne Dental Products, Elk Grove Village , I11)

SISTEM PASAK BERULIR
1. Kurer post systems (Union Broach Corp., Long Island City, N.Y. )
A. Kurer Anchor
B. Kurer Fin-lock
C. Kurer Crown Saver
D. Kurer Press Stud
2. Radix Anchor (Star Dental Mfg. Co., Valley Forge, Pa. )
3. Screw post (Dentatus, Hagersten, Sweden )
4. Obturation Screws (Union Broach Corp.)

SISTEM PIN DAN PASAK
1. Parapost (Whaledent International, New York, N.Y. )






Gambar 1. Lengan pengungkit dimulai dari aspek oklusal gigi melalui puncak perlekatan tulang alveolar sampai ujung apikal pada pasak yang pendek. Analogi untuk pasak yang pendek berupa aksi ungkit sederhana : menggerakkan objek yang berat dengan menempatkan fulkrum dekat dengan objek yang bersangkutan.
Gambar 2. Lengan pengungkit untuk pasak yang panjang. Analogi untuk pasak yang panjang hampir sama dengan yang terdapat pada pasak pendek kecuali fulkrum dijauhkan dari objek yang akan digerakkan.
Gambar 3. Efek ferrule dalam preparasi untuk inti bertindak sebagai bentuk antirotasi dan sebagai dudukan oklusal untuk pasak.
Gambar 4. Analogi kurangnya efek ferrule adalah memisahkan suatu batang kayu dengan suatu suatu kampak logam.
Gambar 5. Efek ferrule mencegah batang kayu menjadi terpisah.